STANDARD ISO

Training Internal Audit

Pendahuluan

Dalam penerapan sistem, perlu dilakukan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi pada waktu terencana, untuk memastikan kesesuaian, kefektifannya, dan diselaraskan dengan arahan strategik organisasi. Organisasi harus memiliki personel dengan kompetensi yang memadai dalam melaksanakan kegiatan ini.

 

Manfaat ISO 9001 :

  • Melihat keefektifan dakn konsistensi implementasi Sistem Manajemen Mutu yang telah dikembangkan;
  • Sarana untuk melakukan evaluasi atas kekurangan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan;
  • Evaluasi atas tindakan-tindakan perbaikan/koreksi yang telah dilakukan;
  • Sebagai dasar perencanaan program-perogram perusahaan;
  • Mendorong Pemeliharaan Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu dan penyempurnaan secara berkelanjutan.

 

Sasaran Pelatihan :

Memahami prinsip dasar dari Audit berdasarkan ISO 19011:2018

Mampu menyusun rencana audit sesuai persyaratan ISO 9001:2015 dan mengimplementasi dan melaksanakan audit internal

 

Materi Pelatihan :

  1. Pengertian Audit berdasarkan ISO-9000:2015 dan ISO 19011:2018
  2. Sasaran Audit
  3. Jenis-jenis Audit
  4. Siklus Audit Internal
  5. Fungsi Organisasi dalam Audit Internal
  6. Perencanaan Program Audit Internal
  7. Persiapan Pelaksanaan Audit Internal
  8. Pedoman Pelaksanaan Audit Internal
  9. Pemilihan Auditor Internal
  10. Menyusun Jadwal Audit
  11. Menyusun Rencana Audit (Audit Plan)
  12. Menyusun Checklist Audit sesuai persyaratan ISO 9001:2015
  13. Simulasi pelaksanaan Audit Internal
  14. serta kebutuhan dan harapannya

 

Metode Pelatihan :

Presentasi, diskusi, kerja kelompok, simulasi/praktek

 

Waktu Pelatihan :

2 (dua) hari

 

Peserta Pelatihan :

  1. MR atau koordinator ISO
  2. Kepala bagian/ manajer
  3. Top manajemen/ Direktur
  4. Petugas QC/QA
  5. HRD/ Personalia
  6. Calon TIM Auditor Internal organisasi
Training Awareness, Interpretation, and Documentation ISO 9001:2015

Pendahuluan

ISO 9001 merupakan keluarga dari standar Manajemen Mutu yang dirancang membantu organisasi dalam berbagai ukuran untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan dan Stakeholder yang terkait dengan produk/jasa yang dihasilkan organisasi.

ISO 9001 menerapkan “pendekatan proses” dalam bentuk siklus Plan, Do, Check & Action (PDCA) serta “pemikiran berbasis risiko”, sehingga membantu organisasi dalam merencanakan proses beserta interaksinya. Standard ini memastikan seluruh proses yang dikelola memiliki sumber daya yang memadai serta memastikan seluruh peluang untuk meningkatkan kinerja organisasi telah ditentukan dan dilaksanakan. Pemikiran berbasis risiko akan membantu organisasi mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan penyimpangan dari rencana serta menentukan tindakan pengendalian/pencegahan yang diperlukan.

Sistem Manajemen Mutu bukan merupakan program, tapi budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh pegawai yang berorientasikan pada mutu dan menjadikan mutu sebagai the way of life.  Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya pengembangan dan penerapan sistem sesuai persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan sertifikat ISO dan komitmen untuk melakukan apa yang telah ditetapkan.

 

Manfaat ISO 9001 :

  • Jaminan kualitas produk/jasa
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Meningkatkan produktivitsa
  • Meningkatkan efisiensi biaya
  • Menciptakan budaha kerjasama/teamwork dalam organisasi
  • Termonitornya tindakan perbaikan dan peningkatan berkelanjutan

 

Sasaran Pelatihan :

Memahami secara komprehensif tentang ISO 9001:2015

Memahami Persyaratan Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2015

Memahami prinsip informasi terdokumentasi ISO 9001:2015

Menyusun Interaksi Proses Bisnis

Menentukan isu internal dan eksternal perusahaan

Menentukan pihak berkepentingan serta kebutuhan dan harapannya

 

Materi Pelatihan :

  1. Prinsip Manajemen Mutu
  2. Pendekatan Proses (Siklus PDCA; Plan-Do-Check-Act)
  3. Pemikiran Berbasis Risiko (Risk Based Thinking)
  4. Pentingnya melakukan penerapan Sistem
  5. Tahapan Penerapan Sistem
  6. Kunci Penerapan Sistem
  7. Pemeliharaan sistem
  8. Struktur ISO 9001:2015 (Representasi struktur standar ISO 9001:2015 dalam siklus PDCA)
  9. Terminologi ISO 9001:2015
  10. Interpretasi Klausul Manajemen Mutu ISO 9001:2015
  • Konteks Organisasi
  • Kepemimpinan
  • Perencanaan
  • Dukungan
  • Operasi
  • Evaluasi Kinerja
  • Peningkatan
  1. Isu internal dan eksternal Organisasi
  2. Pemahaman Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
  3. Kebijakan dan Sasaran Mutu Organisasi
  4. Pedoman penyusunan tabel risiko dan peluang
  5. Pedoman penyusunan interaksi proses bisnis
  6. Persyaratan Klausul 7.5 ISO 9001:2015 terkait Informasi Terdokumentasi
  7. Piramida Informasi Terdokumentasi
  8. Pedoman Penyusunan Pedoman, Prosedur Kerja, dan Instruksi Kerja
  9. Contoh penyusunan Pedoman, Prosedur Kerja, dan Instruksi Kerja
  10. Pengertian dokumen pendukung dalam Manajemen Mutu
  11. Membuat dan memutakhirkan Sistem Manajemen Mutu
  12. Pengendalian informasi terdokumentasi
  • Distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan
  • Penyimpanan dan penjagaan
  • Pengendalian perubahan
  • Masa simpan/ retensi dan pemusnahan
  1. Menyusun Interaksi Proses Bisnis
  2. Menentukan isu internal dan eksternal perusahaan
  3. Menentukan pihak berkepentingan serta kebutuhan dan harapannya

 

Metode Pelatihan :

Presentasi, diskusi, kerja kelompok, simulasi/praktek

 

Waktu Pelatihan :

2 (dua) hari

 

Peserta Pelatihan :

  1. MR atau koordinator ISO
  2. Kepala bagian/ manajer
  3. Top manajemen/ Direktur
  4. Perusahaan atau organisasi yang sedang/akan menerapkan standar ISO 9001:2015

 

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Advance Level

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Intermediate Level

Pendahuluan

  • Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan, karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan, mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap risiko kerugian yang mungkin timbul.
  • Manajemen risiko dianggap sebagai fungsi yang membantu organisasi dalam mengelola potensi kejadian yang menghambat pencapaian tujuan. Selain mengelola kejadian yang mungkin merugikan, fungsi ini juga dapat memaksimalkan pencapaian organisasi dalam menangkap peluang. Sebagai sebuah kesatuan proses yang saling berhubungan, wajib hukumnya jika tahapan manajemen risiko dijalankan secara utuh agar memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
  • Penerapan manajemen risiko secara menyeluruh, sistematis, dan berkelanjutan dalam suatu entitas diperkenalkan dalam konsep Enterprise Risk Management (ERM). Kesalahan dalam penerapan manajemen risiko umumnya disebabkan karena terdapat proses yang terlewat sehingga mengakibatkan kerugian bagi organisasi.
  • Perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari pelaksanaan operasionalnya. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi kerugian potensial dan ketidakpastian yang mungkin terjadi serta mencari cara untuk menangani risiko tersebut.
  • Ketidakpastian adalah hal yang wajar dalam suatu bisnis. Tentu ada ketidakpastian yang bersifat menguntungkan bagi pencapaian tujuan, tetapi bisa saja sebaliknya. Hal inilah yang disebut sebagai konsep dasar risiko.  Untuk mengamankan pencapaian tujuan tersebut, upaya yang dapat kita lakukan adalah mencegah, menanggulangi atau menyusun rencana untuk menerima. Namun, tetap saja kita perlu mengelola risiko-risiko tersebut.
  • Pengelolaan risiko membutuhkan perspektif luas, di mana secara strategis metode ini dapat mengidentifikasi baik upside risk maupun downside risk yang berdampak pada tujuan organisasi. Sebelumnya, risiko dipandang sebagai hal yang negatif, terfragmentasi, perlakuannya reaktif, serta hanya fokus pada fungsi tertentu saja. Pergeseran pemahaman manajemen risiko yang konvensional telah memberikan perspektif baru bahwa risiko dan peluang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Manfaat ISO 31000 :

  • Meningkatkan kesadaran (awareness) dan minat (interest) yang kuat tentang urgensi manajemen risiko untuk kelangsungan bisnis.
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep manajemen risiko
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang tahapan dan teknik proses manajemen risiko
  • Membangun budaya sadar risiko

 

Sasaran Pelatihan :

  • Memastikan konsistensi penerapan budaya sadar risiko di perusahaan.
  • Mampu mengembangkan tata kelola risiko dan “3 lines of defense” dalam perusahaan.
  • Mampu memotivasi perusahaan untuk memahami pentingnya mengelola risiko dalam bisnis prosesnya.
  • Mampu mengintegrasikan manajemen risiko (prinsip, kerangka dan proses) dalam menentukan kebijakan dan sasaran strategis perusahaan (RJPP, RKAP, KPI dll).
  • Mengembangkan peran dan akuntabilitas Top Manajemen untuk memperkuat kepemimpinannya dalam penerapan manajemen risiko.

 

Materi Pelatihan :

  1. Sesi 1: Filosofi dan Makna Pengelolaan Risiko dan Perspektif ERM ISO 31000:2018.
  2. Sesi 2: Membangun Budaya Sadar Risiko. Terdiri atas:
    • Sesi 2A: Cultural Awareness
    • Sesi 2B: Culture Change
    • Sesi 2C: Cultural Refinement
  3. Sesi 3: Peran Manajemen Risiko dalam Manajemen Strategis Perusahaan.
  4. Sesi 4: Akuntabilitas dan Peran Top Manajemen dalam implementasi Manajemen Risiko.

Metode Pelatihan :

Presentation, Discussion, Studi Kasus

Waktu Pelatihan :

2 (dua) hari

Peserta Pelatihan :

Middle/Top Manajemen

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Fundamental Level

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Fundamental Level

Pendahuluan

  • Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan, karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan, mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap risiko kerugian yang mungkin timbul.
  • Manajemen risiko dianggap sebagai fungsi yang membantu organisasi dalam mengelola potensi kejadian yang menghambat pencapaian tujuan. Selain mengelola kejadian yang mungkin merugikan, fungsi ini juga dapat memaksimalkan pencapaian organisasi dalam menangkap peluang. Sebagai sebuah kesatuan proses yang saling berhubungan, wajib hukumnya jika tahapan manajemen risiko dijalankan secara utuh agar memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
  • Penerapan manajemen risiko secara menyeluruh, sistematis, dan berkelanjutan dalam suatu entitas diperkenalkan dalam konsep Enterprise Risk Management (ERM). Kesalahan dalam penerapan manajemen risiko umumnya disebabkan karena terdapat proses yang terlewat sehingga mengakibatkan kerugian bagi organisasi.
  • Perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari pelaksanaan operasionalnya. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi kerugian potensial dan ketidakpastian yang mungkin terjadi serta mencari cara untuk menangani risiko tersebut.
  • Ketidakpastian adalah hal yang wajar dalam suatu bisnis. Tentu ada ketidakpastian yang bersifat menguntungkan bagi pencapaian tujuan, tetapi bisa saja sebaliknya. Hal inilah yang disebut sebagai konsep dasar risiko.  Untuk mengamankan pencapaian tujuan tersebut, upaya yang dapat kita lakukan adalah mencegah, menanggulangi atau menyusun rencana untuk menerima. Namun, tetap saja kita perlu mengelola risiko-risiko tersebut.
  • Pengelolaan risiko membutuhkan perspektif luas, di mana secara strategis metode ini dapat mengidentifikasi baik upside risk maupun downside risk yang berdampak pada tujuan organisasi. Sebelumnya, risiko dipandang sebagai hal yang negatif, terfragmentasi, perlakuannya reaktif, serta hanya fokus pada fungsi tertentu saja. Pergeseran pemahaman manajemen risiko yang konvensional telah memberikan perspektif baru bahwa risiko dan peluang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Manfaat ISO 31000 :

  • Meningkatkan kesadaran (awareness) dan minat (interest) yang kuat tentang urgensi manajemen risiko untuk kelangsungan bisnis.
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep manajemen risiko
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang tahapan dan teknik proses manajemen risiko
  • Membangun budaya sadar risiko

 

Sasaran Pelatihan :

  • Memahami secara komprehensif tentang ISO 31000:2018
  • Membangun budaya sadar risiko di Perusahaan.
  • Memahami arti penting dan manfaat implementasi manajemen risiko pada perusahaan.
  • Memahami prinsip, kerangka dan proses dalam penerapan manajemen risiko.
  • Mampu melakukan proses manajemen risiko untuk menghasilkan profil
  • Memahami peran, fungsi, dan tugas “risk officer” dalam penerapan manajemen risiko.

 

Materi Pelatihan :

  1. Sesi 1: Filosofi Pengelolaan Risiko dan Perspektif ERM Berbasis ISO 31000:2018
  2. Sesi 2: Makna Pengelolaan Risiko Berbasis ISO 31000:2018
  3. Sesi 3: Pemahaman Prinsip Pengelolaan Risiko Berbasis ISO 31000:2018
  4. Sesi 4: Pemahaman Kerangka Pengelolaan Risiko Berbasis ISO 31000:2018
  5. Sesi 5: Pemahaman Proses Pengelolaan Risiko Berbasis ISO 31000:2018. Terdiri atas:
  • Sesi 5-A. Komunikasi dan Konsultasi
  • Sesi 5-B. Scope, Context, Criteria
  • Sesi 5-C. Risk Assessment
  • Sesi 5-D. Risk Treatment
  • Sesi 5-E. Monitoring and Review
  • Sesi 5-F. Recording and Reporting
  1. Sesi 6: Workshop dan Presentasi Kertas Kerja Manajemen Risiko.

Metode Pelatihan :

Presentation, Discussion, Studi Kasus, Workshop

Waktu Pelatihan :

3 (tiga) hari

Peserta Pelatihan :

Staf (Risk Officer)

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Intermediate Level

Training Risk Management Based on ISO 31000:2018 Intermediate Level

Pendahuluan

  • Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan, karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan, mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap risiko kerugian yang mungkin timbul.
  • Manajemen risiko dianggap sebagai fungsi yang membantu organisasi dalam mengelola potensi kejadian yang menghambat pencapaian tujuan. Selain mengelola kejadian yang mungkin merugikan, fungsi ini juga dapat memaksimalkan pencapaian organisasi dalam menangkap peluang. Sebagai sebuah kesatuan proses yang saling berhubungan, wajib hukumnya jika tahapan manajemen risiko dijalankan secara utuh agar memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
  • Penerapan manajemen risiko secara menyeluruh, sistematis, dan berkelanjutan dalam suatu entitas diperkenalkan dalam konsep Enterprise Risk Management (ERM). Kesalahan dalam penerapan manajemen risiko umumnya disebabkan karena terdapat proses yang terlewat sehingga mengakibatkan kerugian bagi organisasi.
  • Perusahaan mengelola risiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari pelaksanaan operasionalnya. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi kerugian potensial dan ketidakpastian yang mungkin terjadi serta mencari cara untuk menangani risiko tersebut.
  • Ketidakpastian adalah hal yang wajar dalam suatu bisnis. Tentu ada ketidakpastian yang bersifat menguntungkan bagi pencapaian tujuan, tetapi bisa saja sebaliknya. Hal inilah yang disebut sebagai konsep dasar risiko.  Untuk mengamankan pencapaian tujuan tersebut, upaya yang dapat kita lakukan adalah mencegah, menanggulangi atau menyusun rencana untuk menerima. Namun, tetap saja kita perlu mengelola risiko-risiko tersebut.
  • Pengelolaan risiko membutuhkan perspektif luas, di mana secara strategis metode ini dapat mengidentifikasi baik upside risk maupun downside risk yang berdampak pada tujuan organisasi. Sebelumnya, risiko dipandang sebagai hal yang negatif, terfragmentasi, perlakuannya reaktif, serta hanya fokus pada fungsi tertentu saja. Pergeseran pemahaman manajemen risiko yang konvensional telah memberikan perspektif baru bahwa risiko dan peluang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

 

Manfaat ISO 31000 :

  • Meningkatkan kesadaran (awareness) dan minat (interest) yang kuat tentang urgensi manajemen risiko untuk kelangsungan bisnis.
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kokoh tentang konsep-konsep manajemen risiko
  • Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang tahapan dan teknik proses manajemen risiko
  • Membangun budaya sadar risiko

 

Sasaran Pelatihan :

  • Mampu mendorong budaya sadar risiko dan implementasinya di Perusahaan.
  • Memahami prinsip, kerangka dan proses dalam penerapan manajemen risiko.
  • Mampu mengembangkan tata kelola risiko dan “3 lines of defense” dalam perusahaan.
  • Memahami peran, fungsi, dan tugas “risk owner” dalam penerapan manajemen risiko.
  • Memahami teknik dalam melakukan assessment risiko.
  • Mampu menganalisa keefektifan kinerja sistem manajemen risiko.
  • Mengembangkan praktek penerapan proses manajemen risiko dan mengintegraikan dalam sistem manajemen lain.
  • Mampu menyusun laporan manajemen risiko.

 

Materi Pelatihan :

  1. Sesi 1: Filosofi dan Makna Pengelolaan Risiko dan Perspektif ERM Berbasis ISO 31000:2018
  2. Sesi 2: Pemahaman Prinsip, Kerangka dan Proses Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2018. Terdiri atas:
    • Sesi 2-A. Komunikasi dan Konsultasi
    • Sesi 2-B. Scope, Context, Criteria
    • Sesi 2-C. Risk Assessment
    • Sesi 2-D. Risk Treatment
    • Sesi 2-E. Monitoring and Review
    • Sesi 2-F. Recording and Reporting
  3. Sesi 3: Membangun Budaya Sadar Risiko.
  4. Sesi 4: Teknik Assesment Risiko.
    • Sesi 4-A. Assesment Kualitatif
    • Sesi 4-B. Assesment Kuantitatif
  5. Sesi 5: Integrasi Manajemen Risiko dengan Sistem Manajemen Lain.
  6. Sesi 6: Evaluasi, Monitoring dan Pelaporan Manajemen Risiko.

 

Metode Pelatihan :

Presentation, Discussion, Studi Kasus, Workshop

 

Waktu Pelatihan :

3 (tiga) hari

 

Peserta Pelatihan :

Staf/Manager (Risk Owner), Management, Unit Manajemen Risiko, Auditor Internal.

 

Training Transformation Enterprise Risk Management To ISO 31000:2018

Latar Belakang

Manajemen risiko merupakan upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan terhadap risiko-risiko yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usaha. Manajemen Risiko mempunyai tujuan untuk meminimalkan kemungkinan dan pengaruh atas terjadinya peristiwa yang merugikan (negativeevents) terhadap operasi dan proyek strategis dengan perencanaan penanganan risiko yang terdokumentasikan, memaksimalkan kemungkinan dan pengaruh atas terjadinya peristiwa yang menguntungkan (positiveevents) serta mengkaji secara rutin atas perlu nya identifikasi dan kuantifikasi risiko serta rencana penanganan risiko (risktreatment) yang diperlukan. Melalui penerapan manajemen risiko yang efektif, diharapkan potensi dampak dari keterjadian risiko dapat diminimalkan serendah mungkin atau apabila memungkinkan pemanfaatan risiko menjadi peluang yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Penerapan manajemen risiko tentunya harus didukung oleh integritas, nilai-nilai etika, tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), kompetensi, dan tanggung jawab para pemangku kepentingan perusahaan (Stakeholder). Proses ini harus sejalan dengan penetapan tujuan organisasi yang mempertimbangkan dimensi risiko, komunikasi dan aliran informasi yang dinamis, serta pemantauan yang berkelanjutan terhadap seluruh komponen kerangka manajemen risiko. Tingkat kematangan manajemen risiko atau risk maturity level perlu diukur untuk mengetahui apakah penerapan manajemen risiko dalam suatu perusahaan berhasil atau tidak. Penilaian tingkat kematangan penerapan manajemen risiko sangat penting karena memungkinkan identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko perusahaan.

Penilaian tingkat kematangan dari penerapan menajemen risiko tetap harus dilakukan dan sama pentingnya dengan proses penerapan manajemen risiko yang merupakan bagian dari proses pemantauan and peninjauan.Proses ini perlu dilakukan untuk mengetahui posisi organisasi saat ini, apakah proses penerapan manajemen risiko yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan serta optimalisasi penerapan manajemen risiko dalam rangka memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Sasaran Pelatihan :

  1. Memahami secara komprehensif tentang ISO 31000:2018
  2. Pengembangan wawasan terhadap peran dan integrasi pengelolaan risiko terkait dengan         manajemen strategis, kinerja, dan budaya organisasi
  3. Mengelaborasi Struktur dan fungsi pengelolaan risiko korporasi (Enterprise Risk Management – ERM).
  4. Memahami integrasi ERM ISO 31000:2018 dengan sistem manajemen lainnya seperti Manjemenen     Mutu, Kinerja, Lingkungan, K3, Informasi, dan lain-lain.
  5. Memahami panduan kerangka penerapan manajemen risiko sesuai dengan standar ISO 31000:2018 yang termuktakhir. 

Materi Pelatihan :

  1. Sesi 1. Filosofi Manajemen Risiko
  2. Sesi 2. Pemahaman Prinsip Manajemen Risiko
  3. Sesi 3. Filosofi dan Kerangka Kerja Manajemen Risiko
  4. Sesi 4. Proses Manajemen Risiko #01
  • Ikhtisar Umum
  • Lingkup
  • Konteks
  • Kriteria
  1. Sesi 5. Proses Manajemen Risiko # 02
  • Identifikasi Risiko
  • Analisis Risiko
  • Evaluasi Risiko
  1. Sesi 6. Proses Manajemen Risiko # 03
  • Penetapan Perlakuan Risiko
  • Pemantauan dan Pemeriksaan
  • Perekaman dan Pelaporan Risiko
  1. Sesi 7 : Latihan

Metode Pelatihan :

Presentation, Discussion, Studi Kasus, Workshop

Waktu Pelatihan :

Dua (2) hari

Peserta Pelatihan :

Staf/Manager (Risk Owner), Management, Unit Manajemen Risiko, Auditor Internal

JADWAL PELATIHAN

untuk jadwal pelatihan yang akan dimulai bisa di lihat list dibawah